Bendungan Paku Rusak, Ratusan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Bendungan Paku Rusak, Ratusan Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Siarannews.com, POLMAN—- Saluran irigasi bendungan Paku mengalami kerusakan, Ratusan hektar lahan sawah di Desa Paku dan Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar alami kesulitan air. Senin 01 Juli.

Hal ini disebabkan rusaknya saluran irigasi sepanjang 3000 meter, irigasi tersebut merupakan satu-satunya yang diandalkan masyarakat Paku untuk mengairi persawahan mereka.

Kepala Desa Paku Syarifuddin mengatakan, dari 660 hektar luas sawah di Desa Paku, hanya 180 hektar saja yang bisa teraliri dengan maksimal akibat kerusakan saluran irigasi, ” Bendungan Paku ini 1000 hektar juga mampu dialiri, hanya masalahnya itu saluran irigasinya yang bermasalah dari lima kilometer panjang saluran ada tiga kilometer yang bermasalah,” ujarnya, saat ditemui di kantornya, Senin 1 Juli 2024.

Menurut Syarifuddin, pihaknya sudah berulangkali memasukkan permohonan baik ke Anggota Komisi V DPR RI, ke DPRD Sulbar, memasukkan proposal ke Dinas Pertanian Sulbar dan ke Balai Wilayah Jeneberang yang menangani hal ini , ” sudah sering kami bermohon minta bantuan ke pemerintah, bahkan sejak 2016 lalu, ” bebernya.

Syarifuddin mengatakan, pihak Balai bahkan sudah pernah menjanjikan akan ada perbaikan pada tahun 2021 dan sudah empat kali pertemuan di kantor Desa Paku, ” ternyata sampai saat ini belum ada dan dijanji lagi sampai pertengahan 2024 juga belum ada tanda-tanda dieksekusi, ” tuturnya.

Selain itu, kata dia, pihak Balai sudah turun di tahun 2021 lalu melakukan pengambilan gambar dan mengukur saluran irigasi yang rusak, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dikerjakan. ” saya bersama warga desa sudah pernah mendatangi pihak Balai sungai Jeneberang Makassar di kantornya, bersamaan saat itu ada Bupati Luwu dan Bupati lainnya, hanya dari Polman yang diwakili seorang kepala desa, ” kesalnya.

Dia menambahkan bangunan irigasi bendungan Paku ini dibangun di tahun 80 an, namun sudah 30 tahun saluran irigasinya tidak diperbaiki kerusakannya, ” selama ini hanya rehab sedikit-sedikit padahal seharusnya di rehab secara keseluruhan.” ucapnya.

Syarifuddin menyampaikan, akibat dari kerusakan saluran irigasi tersebut hasil panen masyarakat tidak maksimal, petani pun ragu-ragu turun ke sawah karena hanya semata-mata mengandalkan hujan saja untuk mengolah sawahnya. ” Petani ragu turun ke sawah, jangan sampai tidak ada hujan, gagal panen lagi, ” ungkapnya.

Salah satu petani Desa Paku Abd Kadir berharap Pemerintah segera melakukan perbaikan saluran irigasi tersebut, agar masyarakat bisa menggarap sawahnya dengan maksimal dan lebih banyak lagi lahan persawahan yang bisa teraliri. ” Kita berharap segera ada perbaikan, karena pengolahan sawah selama ini tidak bisa maksimal karena kondisi air yang sangat kurang.” tandasnya.

administrator

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *