Longsor Terjang Desa Pebassian, Bupati Mamasa Tinjau Langsung Lokasi Bencana

Longsor Terjang Desa Pebassian, Bupati Mamasa Tinjau Langsung Lokasi Bencana

SIARAN NEWS.COM — Bencana longsor terjadi di Desa Pebassian, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, sekira pukul 11.00 WITA, Senin 9 Juni 2025.

Material longsor menutup aliran anak sungai, mengakibatkan genangan air dalam jumlah besar yang kini mengancam lebih dari 100 hektar lahan persawahan warga.

Menanggapi situasi tersebut, Bupati Mamasa Welem Sambolangi turun langsung ke lokasi longsor untuk melakukan peninjauan bersama sejumlah pejabat daerah. Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut adalah Kepala Dinas PUPR Oktovianus Masuang, Kepala Dinas Sosial Usman Kadir, Kalaksa BPBD Mamasa Gusti Hermiawan, serta Kepala Desa Pebassian.

Bupati Welem menyampaikan keprihatinannya atas bencana yang terjadi dan menginstruksikan agar warga segera melakukan langkah darurat dengan membuka saluran air sementara guna mengurangi risiko banjir bandang.

“Langkah darurat ini dinilai penting untuk mencegah peningkatan volume genangan yang dapat merusak ratusan hektar sawah yang menjadi tumpuan hidup masyarakat setempat. Penutupan total aliran anak sungai akibat longsoran tanah dan material lainnya telah menciptakan semacam bendungan alami yang sangat berisiko apabila tidak segera tertangani,” ujarnya.

Bupati juga mengimbau masyarakat di sekitar aliran sungai agar tetap waspada terhadap potensi luapan air, terutama jika intensitas hujan meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Kunjungan lapangan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan respons cepat terhadap bencana alam demi melindungi keselamatan warga.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Gusti Hermiawan menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mempercepat penanganan dampak longsor.

“Sudah dikoordinasikan ke Dinas PUPR, dan telah disiapkan peralatan berat beserta operator yang akan diturunkan dalam waktu dekat, setelah kondisi lokasi dinyatakan cukup aman untuk bekerja,” jelas Gusti.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Pebassian menyampaikan, masyarakat desa siap mendukung penuh langkah pemerintah dan telah mulai mengorganisasi kelompok gotong royong untuk membuka saluran air darurat sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menghadapi bencana ini.

Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun potensi kerugian akibat dampak terhadap lahan pertanian diperkirakan cukup besar jika penanganan tidak segera dilakukan. Pemerintah Kabupaten Mamasa berjanji akan terus memantau dan menindaklanjuti perkembangan situasi di lapangan. (Jeje)

editor

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *