Ketua LP-BPN, Yusuf
SIARANNEWS.COM —– Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman) resmi menandatangani kontrak dengan empat pemenang tender untuk program bantuan perikanan.
Program ini bertujuan mendukung pengembangan ekonomi bagi masyarakat miskin ekstrem, terutama dalam sektor perikanan. Anggaran bantuan bersumber dari intensif fiskal pemerintah pusat sebesar Rp 1,152 miliar ditambah dana Silpa DAU bidang pendidikan Rp 50 juta.
Bantuan perikanan ini akan diserahkan kepada 50 kepala keluarga (KK) yang tergolong kurang mampu di wilayah Polman pada akhir Desember tahun ini. Bantuan terdiri dari 22 unit mesin katinting, pakan apung ikan nila, pakan apung ikan lele, bibit ikan nila, kolam terpal ikan nila bioflok,kolam terpal ikan lele bioflok dan lainnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan bantuan perikanan ini, Mario menjelaskan, pengadaan barang bantuan perikanan ini melalui belanja langsung E-catalog sehingga tidak tayang di LPSE, ” pemenang tender pengadaan dianggap sudah berpengalaman, Seperti pengadaan 22 unit mesin katinting perahu nelayan dimenangkan oleh CV Lectio Utama beralamat di Kabupaten Mamasa, per unit mesin katinting seharga Rp 7,2 juta, ” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu 4 Desember 2024.
Mario mengatakan total anggaran bantuan perikanan ini sebesar Rp 1,152 miliar dibagi dengan sembilan paket pengadaan, Ditangani oleh empat rekanan pemenang tender, yakni CV Mario Cemerlang Perkasa beralamat Makassar, Sulsel, CV Lectio Divina beralamat Kabupaten Mamasa, Sulbar, CV Afiat Utama beralamat Desa Pambusuang, Polman. serta CV Zhifana Mitra Mandiri beralamat Kabupaten Sidrap, Sulsel, ” Rencananya bantuan ini akan diserahkan ke warga penerima tanggal 27 Desember tahun ini, ” jelasnya.
Kendati demikian, Ketua Lembaga Pengawasan Birokrasi Politik Nusantara (LP-BPN) Yusuf menduga proses pengadaan bantuan perikanan tersebut terindikasi terjadi kongkalingkong, Sebab menurutnya belanja 22 unit mesin katinting dimenangkan oleh rekanan yang beralamat di Kabupaten Mamasa, sementara di sana merupakan daerah pegunungan yang tidak ada laut, ” kecuali pengadaan mesin pabrik kelapa boleh boleh saja, terlalu jauh kita ngambil barang akhirnya bisa mubazir anggaran, kenapa tidak belanja mesin katinting di Polman supaya uang berputar di sini, apakah di Mamasa itu ada pabrik mesin katinting?, ” tuturnya.
Yusuf mengaku bakal menyurat ke ULP Polman untuk meminta spesifikasi teknis rekanan pemenang tender, Sebab kata dia, berkaitan dengan pengadaan e-katalog harus ada spesifikasi teknis rekanan yang mendapatkan pekerjaan itu, ” karena ini tidak dibuka diduga ada permainan didalamnya, apakah perusahaan rekanan itu layak mendapatkan atau tidak, ” pungkasnya.
(Ahmad Gazali)