SIARANNEWS.COM —- Akibat mesin cetak rusak, Rumah Kemasan Kabupaten Polewali Mandar (Polman) berhenti beroperasi sejak Juni 2024, Sabtu 15 Februari 2025.
Rusaknya mesin pencetak, membuat rumah kemasan Polman tak lagi menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). padahal rumah kemasan tersebut selesai dibangun pada awal 2022 lalu, dengan total anggaran Rp 2,8 miliar, terdiri dari Rp 2,2 miliar untuk pembangunan gedung dan Rp 600 juta pengadaan mesin.
Rumah kemasan ini mulai beroperasi di awal 2023 lalu. Kehadirannya diharapkan dapat mendukung industri kecil menengah (IKM) dengan menyediakan fasilitas kemasan yang lebih menarik dan berkualitas. Namun, sejak mesin pencetak rusak, aktivitas operasional rumah kemasan pun terhenti.
Kepala UPTD Rumah Kemasan Polman, Wiwin Wulandari, menjelaskan sebelum mesin rusak, rumah kemasan mampu menghasilkan omzet kurang lebih Rp 3 jutaan per bulan. Penghasilan ini diperoleh dari berbagai pesanan konsumen, termasuk kemasan produk seperti kripik pisang, singkong, abon ikan, gula aren, serta baliho untuk instansi seperti Polres Polman. “ sejak mesin rusak, kami tidak menerima pemasukan lagi. Terakhir kali digunakan untuk mencetak baliho penerimaan bintara dan sertijab Kasat Lantas Polres Polman pada pertengahan Juni 2024,” ujar Wiwin saat dihubungi via telepon, Kamis 13 Februari 2025.
Wiwin mengungkapkan UPTD rumah kemasan Polman tidak memiliki anggaran pemeliharaan rutin, sehingga pihaknya mengandalkan sisa penghasilan yang didapatkan sebelum mesin rusak untuk membiayai operasional. Lima tenaga honor yang bekerja di rumah kemasan juga digaji dari anggaran dinas karena mereka terdaftar dalam SK Disperindag Polman. “ untuk memperbaiki mesin pencetak, kami membutuhkan biaya puluhan juta rupiah, karena teknisinya harus didatangkan dari Bandung, Jawa Barat. Kami sudah mengajukan usulan perbaikan beserta rincian biayanya, namun hingga kini belum ada tindak lanjut,” terangnya.
Wiwin menyebutkan dengan terhentinya operasional, PAD dari rumah kemasan Polman pun merosot. selama 2024, rumah kemasan tak lagi menghasilkan PAD sama sekali, karena seluruh penghasilan di Januari hingga Juni digunakan untuk biaya operasional, ” rumah kemasan ini tak ada biaya pemeliharaannya, sehingga kami memakai penghasilan rumah kemasan sebelum mesinnya rusak, ” pungkasnya. (Alga)