SIARANNEWS.COM —- Sulitnya petani mendapatkan pupuk subsidi, membuat pasangan calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar nomor urut 4, Dirga Adhi Putra Singkarru dan Iskandar Muda Baharuddin Lopa menginginkan adanya pabrik pupuk didirikan di Polewali Mandar.
Hal tersebut disampaikan Dirga Singkarru saat menjawab pertanyaan petani dalam kegiatan kampanye di Desa Lampoko Kecamatan Campalagian Sabtu, 29/9/2024.
Dalam sesi tanya jawab itu, salah satu warga bernama Asnawi yang berprofesi sebagai petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi.
“Selama ini kami petani sangat sulit mendapatkan pupuk subsidi. Selain langka harganya juga sangat mahal. Untuk mendapatkan pupuk subsidi petani harus memiliki kelompok tani” Keluhnya.
Ia menaruh harapan besar kepada paslon Dirga – Iskandar jika terpilih agar bisa menyediakan ketersediaan pupuk subsidi, sehingga petani tidak lagi kesulitan mencari pupuk saat musim tanam tiba.
Dalam silaturahmi di Dusun Rappo Gading Desa Lampoko, Dirga-Iskandar mengatakan akan memajukan sektor pertanian di Polman untuk menopang pangan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) mengingat Kabupaten Polewali Mandar merupakan sentra penghasil padi dan menjadi lumbung padi terbesar di Sulbar.
“Agak konyol rasanya kita sebagai lumbung padi tapi sulit mendapatkan pupuk” kata Ketua DPW Nasdem Sulbar ini.
Jika terpilih menjadi Bupati Polman, Dirga – Iskandar menginginkan adanya pabrik pupuk subsidi yang bisa didirikan di Polman atau kalau memang tidak bisa pabriknya minimal distributor utamanya ada di Polman.
Dengan adanya pabrik pupuk tersebut diharapkan mampu mengatasi kelangkaan pupuk untuk membantu petani sawah maupun petani kakao, sehingga dengan adanya pabrik pupuk di Polman juga bisa membuka lapangan kerja dan bisa mengurangi angka pengangguran.
Jika berhasil memenangkan Pilkada Polman, Dirga Singkarru optimis bisa mengusulkan didirikannya pabrik pupuk di Polman untuk mengatasi persoalan pupuk, sebab ia punya jaringan luas di Jakarta baik itu di kalangan Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian maupun Dirjen.
“Alhamdulillah kuliah S1 san S2 saya di luar negeri, sehingga saya banyak teman dan jaringan di pusat yang bisa membantu saya jika terpilih menjadi Bupati. Saya tinggal telepon teman- teman di Kementerian Pertanian atau BUMN, ” bebernya.
Dirga juga menyebut wakilnya Iskandar Muda Baharuddin Lopa merupakan mantan anggota DPD RI dapil Sulbar selama tiga periode, yang juga memiliki jaringan di pusat.
“Pak Iskandar ini pernah menjadi senator tiga periode atau 15 tahun di pusat, pasti beliau juga banyak teman atau jaringan di Kementerian atau Dirjen” Jelasnya.
Selain itu, Dirga juga mengatakan memiliki ada dua orang adik kandung yang duduk sebagai anggota DPR RI dan DPD RI di Pusat yakni Ratih Megasari Singkarru dan Andri Prayoga Singkarru yang juga bisa membantunya dalam bekerja.
Paslon dengan akronim Digaskan ini mengatakan, jika terpilih memenangkan Pilkada Polman, paslon ini akan memajukan sektor pertanian untuk mensejahterakan kalangan petani. Paslon dengan akronim DigaSkan ini juga akan menyelesaikan berbagai persoalan di sektor pertanian seperti mengatasi kelangkaan pupuk, pestisida, masalah irigasi, hama serta menyediakan bibit unggul pertanian.
“jika terpilih menjadi Bupati Polewali Mandar, kedepan kita harus menjadi sahabat petani mengingat posisi wilayah Sulbar khususnya di Polman sangat strategis berada di depan IKN,” ucap Dirga.
Selain program diatas untuk mengatasi pupuk, Dirga – Iskandar juga akan melakukan restorasi data dari tingkat bawah untuk memudahkan digitalisasi faktual lapangan sehingga datanya betul-betul valid sehingga bisa sinkron sesuai dengan jumlah kuota yang dibutuhan oleh petani.
“Supaya datanya akurat karena biasanya jumlah kelompok tani di lapangan tidak sesuai dengan jumlah data di dinas terkait sehingga tidak ada lagi ketimpangan disitu” ujarnya.
Dirga Singkarru juga berjanji akan meningkatkan pengawasan pendistribusian pupuk subsidi ini agar tidak dimainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebab beberapa waktu lalu jatah pupuk subsidi untuk petani di Polman justru diperjualbelikan ke luar daerah daerah seperti kabupaten Bone dan Mamuju Tengah.
“Nah ini perlu pengawasan yang ketat dari pihak terkait, karena kasihan kalau jatah pupuk untuk petani kita justru dijual keluar daerah. Nah jika nanti ada oknum yang kedapatan melakukan praktek curang seperti itu, maka kami tidak akan melindungi siapa pun itu dan menyerahkan ke penegak hukum untuk di proses seuai dengan undang-undang yang berlaku. Kami tidak akan mentolerir dan tidak istilah ORDAL atau orang dalam,” pungkasnya.
(Rls/*)